Maraknya Jasa Rental Kendaraan Beroda Empat Melalui Online Bikin Profit Pengusaha Drop hingga 30 %

Kemajuan zaman memang memudahkan segala bentuk aktivitas manusianya. Ketika ini hampir segala kebutuhan dan kemauan manusia dapat didapatkan lewat satu alat genggam bernama telpon pintar. Tak terkecuali saat ingin menyewa mobil untuk bepergian, bisa diorder via gawai.

Tapi hadirnya kecanggihan hal yang demikian tidak serta merta menolong dan menguntungkan masyarakat banyak. Hadirnya kemudahan hal yang demikian justru mengacaukan omzet para pengusaha rental mobil. Cek informasi mengenai rental mobil jogjakarta disini.

Divisi Usaha Asosiasi Pengusaha Persewaan Mobil Jogja (APPKY), Ahmad Munif mengatakan, hadirnya e-commerce justru membikin pengusaha kesulitan memberesi keuangannya lantaran harga yang diberikan di bawah standar serta tidak cocok hitung-hitungan modal dan operasional.

"Mereka (penyedia layanan sewa online) cuma memikirkan promonya saja meskipun kita pengusaha harus memikirkan modal, energi kerja sampai tarif perawatan kendaraan," ungkapnya.

Bahkan, akibat harga yang ditawarkan oleh layanan tersebut, pengusaha sepatutnya rela memangkas keuntungannya.

"Tentu ini memberi pengaruh, dapat turun hingga 30 persen," ucapnya.

Padahal menurutnya harga standar sewa bagi sebuah kendaraan ada rumusnya. Yakni 0,10 sampai 0,15 persen dari harga unit kendaraan untuk tiap-tiap 24 jam nya.

"Jadi taruhlah harga mobilnya Rp 300 juta brarti harga sewa nya dapat sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 450 ribu per 24 jam belum termasuk sopir dan bahan bakar," katanya.

Tetapi pada kenyataannya di layanan aplikasi menurut Munif hanya dihargai sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu saja. Itu pun telah termasuk sopir serta belum jikalau ada potongan promo atau diskon lainnya.

"Ya kita kesulitan ngatur uangnya lah, akhirnya keuntungan turun," tuturnya.

Tetapi meski demikian pihaknya mengaku tidak menampik kemajuan teknologi seharusnya dihadapi namun pihaknya berharap aparat pemerintahan kapabel membantu untuk membuat peraturan yang melindungi pengusaha rental hal yang demikian.

"Tuntutan zaman kesudahannya kita konsisten ikut serta layanan online tersebut tapi kemauan kami pemerintah ya ikut serta membantu supaya harga lebih relevan, bagaimana malah kita ini juga masih skala UKM, perlu perlindungan pemerintah," tuturnya.